Wikipedia

Search results

Wednesday 18 November 2015

Me and The Heels Story

Need some motivation tonight.
Well my 10 cm heels would do!

Dulu seharian dikantor pake heels 9 or 10 cm no problemo, at all.. Yea, bisa 9 sampe 10 jam dikantor yekan.

Dan dulu pake heels "segitu" gada rasa apa apa. Ga pegel, ga sakit. Boong sih kalo bilang nyaman kaya pake sendal jepit swallow πŸ˜’

Ternyata, betapa pake heels itu selain butuh keberanian, PD dan 1 yang ga kalah penting. keSEHATan.

Luar biasa 1 kata terakhir tadi. Baru "ngeh" sekarang betapa dulu stamina gue kuat banget, betapa body balance dan pengaturan otak gue berjalan sangat baik, betapa bobot tubuh gue masih asik asik diajak ninggi 10 cm-an tinggi asli gue yang 165an, iya tinggi segitu buat ukuran cewe indo udah lumayan sebenernya ga butuh "support" heels lagi.

Setelah adegan gue jatoh ngedeprok kemaren ituh, akhirnya ada dampak medis lah. Yang intinya gue ga boleh nge heels lagi kata sang orthopedic. Dan gue NURUT.

Lambat laun, entah kenapa ada rasa kangen, wanna stand on those heels once again. Apalagi kalo kondangan, kalo kerja pas miting ama yang katanya "penting" pun gue sebodo amat udah teplekan aja dikantor. Cuma ya kalo kondangan, gimana ya..

Sekali gue kondangan, pake heels after that adegan jatoh kebablasan. 30 menit or hampir sejam *lupa* diri pake heels 9cm, wew impact nya terasa nyata. Kaki gue, sakit lagi. Penasaran, gue masih pengen tau sejauh mana bakalan sakit nih pinggang sampe telapak kaki kalo diajakin nge-heels lagi. Besoknya dikantor gue pake wedges, yea wedges loh padahal (emphasis haha) 7 cm, dan sukses bikin nyeri lagi.

OK doc, kayanya emang kudu "gantung heels" jyahaha udah kek atlet aja istilahnya 😁
Jadi pensiun dari dunia heels, dan kemarenan liat ciwi2 aka the clackers walking on their heels pas maksi di jalanan belakang kantor yang ga rata, Ada rasa "gue dulu pernah kaya gitu" dan diem2 berdoa semoga mereka ga keplitek Tuhan πŸ™

Btw, gue jatohnya bukan pas pake heels. Tapi di toilet kantor pas pake sendal jepit swallow pulak. Lantainya marmer bangets cuy, gegayaan emang dah ah interiornya.. padahal kalo kena air keran licinnya setengah idup.

Buat mentemen, tiati yak pas wudhu pake sendal jepit di toilet yang lantainya marmer/granit trus BASAH. Kalo vue sih skrg mending nyeker kalo pas kondisinya kaya gituπŸ˜‚
#parno #trauma

Buat yang jeli, pasti nangkep "isi" lain dibalik cerita ini. Lha bed time storynya panjang. Maap, langsung scroll cepet aja ke timeline berikutnya ✌😁

Wednesday 7 October 2015

How to fix it?

Melek mata, buka henpon. Ada pertanyaan dari seorang teman.   And this is how I reply:

Sometimes, there are people who are being sorted by time and God. Mereka yang mendatangkan kebaikan dan mereka yg tidak memberikan kontribusi kebaikan dlm hidup kita.  As the time goes by, people will show their true color. Even the good friendship or great relationship will be put to a test.

Celah gesekan bisa terbuka dan terjadi, tapi kalo pondasi hubungan itu kuat the friendship/relationship will remain steady in the end. Kalo ngga, best negotiation with yourself after all efforts you've made, berarti ya it time to let go and carry on 😊

Oia, let's use the ego properly. Because, sometimes ego saves us, sometimes ego destroys us. Ego could be the best shield, or the ugliest monster.  Examine that person's worth in your life. Are they a keeper, or they are worth to receive such a distance from you. Because, in some case.... Some people are really deserves your silence (maksudnya biar ga makin ribut lho yah, bukan sengaja ngediemin tanpa sebelumnya cari solusi)

Mungkin dari pertanyaan diatas, bisa disimpulkan pertanyaannya apa.

#kaliajaadayangngalaminhalyangsama

Monday 20 July 2015

Stop or Carry On?

Kalian pernah ga sih ngadepin sesuatu yang bikin kalian ada di persimpangan?
Flustered, between stay still or Carry on...

It was like you are crossing a hanging bridge made from wood that already old, slippery and fragile.
When your guts first telling you "come on, give it a try. You can do it, see how far you can go. You might be surprised by what you will find across this bridge"

Tapi nalar kalian mulai memaparkan kenyataan bahwa:

-Jembatan itu sudah sangat tua dan rapuh
-Apakah jembatan itu mampu menahan beban tubuhku sampai ke seberang?
-Dibawah jembatan ini jurang yang di kanan kirinya adalah tebing curam, keras dan dingin. Bagaimana kalau aku jatuh?
-Apakah yang ada diseberang sana sungguh patut aku perjuangkan?
-Apakah tinggal diam dan menunggu di titian awal ini akan lebih aman daripada aku harus mengambil risiko sebesar itu?
-Bagaimana kalau ternyata di ujung sana ternyata banyak kejutan indah dan kebaikan yang berlimpah ruah?

Banyak hal dalam hidup tidak sesulit contoh diatas, tapi ada kalanya keputusan yang harus diambil memang se-dramatis itu. Ga tau deh kalian udah pernah ada di posisi itu atau ga. Yang pasti gue pernah ngalamin. Dan rasanya ga enak, saat itu gue cuma bisa ngandelin Tuhan. Walaupun saat itu rasanya ga mudah cuma bergantung dari sisi keimanan dan keTuhanan, karena gue sebagai manusia masih saja berhitung dengan matematika kerdil gue. Sementara saat gue berpasrah dengan Tuhan, matematika Tuhan jauh LEBIH KEREN dari apa yang gue kira. Beyond believe, tapi itu kejadian.

Well, ada yang bergelut di kepala gue sekarang. Dan kali ini gue pake logika gue, matematika gue sebagai manusia dan menyertakan matematika Allah didalamnya. Mana yang menang? Gimana end resultnya? Gue cuma bisa Bismillah dan usaha sebaik gue bisa.

Gue berdoa siapapun yang baca blog gue ini, dimudahkan segala urusannya. Diijabah doanya. Aamin 😇

Oia, gue punya draft tulisan 4 halaman yang belum gue upload. Yes, panjang kali ini. Awaiting your response guys. Don't be shy 😊
Buat yang baru baca, salam kenal yes! Wish you enjoy your time here. Ciao

Friday 10 July 2015

Perca

Somewhere on 2010, I wrote this random pieces. Idenya menclok sana, menclok sini. Buat yang peka, pasti menangkap kalau tulisan ini tidak 1 suara.

Kadang kalau sudah sampai di titik didih tertinggi. Maka molekulnya akan jatuh pada titik dingin terendah, sampai akhirnya menjadi kebas dan tidak lagi bisa merasakan sakit ataupun senang. 

Efek domino lain dari proses ini adalah, almari yang berisi penuh amunisi berkelontangan..
Proyektil itu meraung memohon dimuntahkan lewat mulut senapan.
Senapan akhirnya memohon kepada tuannya untuk kembali memangkunya di pundak, dan akhirnya memacu untuk membidik sasaran tembak dengan lapar.

Perlu diingat bahwa prajurit tidak di didik untuk menjadi eksekutor brutal. 
Prajurit punya mental pejuang yang tidak picisan, tidak murahan!
Prajurit tidak akan menghabiskan waktunya untuk berkoar-koar kosong tanpa aksi nyata.

Prajurit juga tidak akan mudah menjual harga dirinya dengan menelan bulat-bulat negosisasi musuh yang licik, yang dengan isi kepala mereka yang picik itu suatu hari nanti akan membantai si prajurit hidup-hidup.. 

OK, cukup tentang isi momentum gerilya dalam tarikan nafas setiap orang.. 
Setiap orang adalah prajurit dengan medan tempurnya masing-masing.
_______________________________________________

Kadang ada rasa yang ingin ku eksekusi mati, kuinjak sampai menggelepar dan kulemparkan ke dinding sampai dia lari terkaing-kaing.
Jengah dengan semua gumpalan benang benang semerawut yang bagai bola kusut mengapung bebas didalam kepalaku.

Ahhh.. andai saja aku tak mengerti arti keTuhanan, andai saja tak ada Tuhan-Tuhan kecil diselilingku yang mengingatkan bahwa setiap hal yang kita lakukan akan kita bayar dengan harga setimpal. 

Selembar pita ungu membawa kenangan masa lalu..
Betapa langit masih begitu biru
Betapa laut masih berdebur dengan riang bagai tak pernah tersedu-sedu

Tapi kenapa langitku yang riang kini lebih sering muram?? 

Ketika panas mengecup hujan dengan lembut, akan lahir binar pelangi yang selalu kucintai.. 
Tapi mana?? Hujan sekarang ini hanya memberi warna kelabu dilangit dan tak lagi menghadiahi panca indraku dengan hadir pelangi indah.. 

Hujan saat ini hanya melahirkan ketakutan dan kecemasan..
Setiap orang yang mencintai hujan sepertiku mulai berpikir, bahwa hujan kini hanya akan membuat barisan knalpot-knalpot itu berreriak lantang dan menghitamkan udara karena kemacetan.
Mendatangkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya banjir.. 

Hey!! Itu gunanya doa, bahkan hujanpun bisa mendatangkan hikmah jika kau menengadah dan memohon pada Tuhan apa yang menjadi pintamu… 
Biarkan doa itu melayang, ditangkap malaikat dan diantarkan pada Tuhan.
Lihatlah, langit akan kembali biru atau tetap abu-abu seharusnya tidak menjadi kutukan di lisanmu :)

_______________________________________________

Bicara tentang cinta :
Ada temanku berkata “cinta itu seperti TAI, dikutuki tapi dirindui bila tak datang pagi-pagi”

Lantas aku menyahut “ahhh kalau tak ada proses di setiap pagi itu kau akan membakar uangmu diranjang putih rumah sakit. Tersiksa dan mengeringkan kantongmu. Sama  seperti hal yang kau bilang cinta. Mungkin, sekarang kau muak padanya tapi pasti kau rindui setengah mati jika ia tak datang menyapa di setiap pagi" dan ia hanya terkekeh sambil berkata "benar juga kau Enz" kemudian... hening.

_______________________________________________
Sudah lama aku mengantung penaku
Sudah lama juga aku tak lagi melempar cat warna warni ke langit seputih kapas. 
Sudah lama aku tak lagi membaui bau rumput setelah dibelai embun di pagi hari.. 

Pikiran ini korosi oleh setiap "polusi" yang setiap hari dijejalkan ke tiap inci pori-pori kulitku.. 
Merasuk masuk ke dalam setiap jalin saraf di kepalaku.
Ada jelaga di dalam sana, persisnya entah dimana, dan berapa banyak..
Bingung aku mulai darimana menyedotnya.

Komat kamit mulutku bukan merapal mantra,
Aku sibuk berdoa pada DIA sang maha kuasa.
Mungkin, aku lupa..
Bahwa nafasku ada yang punya.
Tapi aku tak pernah mencintaiNYA seperti DIA mencintaiku.

Hawa, bercerita

Another old note... 2006 deh kalo ga salah tulisan ini..

Keinginan menjilat langit
Namun hati merintih menangis
Diri ingin menjadi arit
Yang akan menebas ilalang di setiap padi kehidupan
Membuka jalan menerangi likuan yang kelam
Diri mematung memandangi perca asa yang bertabur bagai bintang, kali ini sinarnya redup. Mungkin tempo waktu akan kembali gemilang seperti ufuk yang berpamit pergi.

Ada hati yang selalu merangkak takut, tapi ia selalu diperangi semangat yang melonjak ingin dimenangi.
Mata, telinga, hati, pikiran bagai tak mampu membuat 1 sinergi utuh yang berkesinambungan.

Nyala hati dan pikir seringkali tersenggal-senggal.
Jiwa yang kerdil mulai berpikir bahwa TAK AKAN ADA PELANGI LAGI ESOK HARI…

Suara yang jernih mengingatkan diri bahwa hawa adalah tulang rusuk lelaki
Rapuh……patah bila dikasari, namun akan melengkung bila tak dipernahkan.
Siapa nanti yang akan bertukar dunia dengan hawa ini
Berbagi cerita beribu kupu putih yang bertebaran di langit seputih kapas..

Hawa rindu bau pinus yang segar, berteduh di bahu jalan yang hanya setapak.
Aspal hitam terlihat berkilauan terbakar sinar matahari..
Hawa ingat gengaman tangan yang hangat, seolah tatapnya berkata
Bahwa dia kan selalu ada saat hawa rapuh menyerpih…..

I wanna grow old with you

So, I actually wrote this on February 2009. Udah 5,5 tahun lalu. Masih cupu banget bahasa Inggrisnya 😅 (sampe sekarang juga ga banyak kemajuan sik) 😁😂✌

Kepikiran nulis gini, wish one day I'll find my truest one to share this writing 😇

I wanna grow old with you,,, 
I wanna die lying in your hands 
I wanna be there for you.. 
Sharing in everything we do 
I wanna grow old with you… 

When we holding hands together and you smile at me, we walked into the altar of the heaven, and you kissed me in front of angels and God witnessed us.. 
Every single lips was praying for us.. 
I feel like the entire world are cherished me, and comes to eternity.. 
When the year rolled by, and we become old.. 
You never let go of my hands, and keeps saying I’m pretty even those wrinkle are on my skin 

I still can smelled the fragrance of your body, 
And your strong arms lift me up and swing me in the air.. 
I can breathe the summer breeze, and spread my arms, I wonder how God had made a guy like you.. 
Your affection makes me feel like I can soar to the highest sky.. running in azure sky 

Thanks for growing up with me, 
Thanks for accompany me in the roughest road 
Thanks for letting me be the real me, 
Thanks for always hold my hands when earth are crashing down 
Thanks for all your maturity, that will never abeyance the problem heading us 
Thanks for keeping your promises that you wont let anything, anyone comes between us, and you fulfilled your words.. 

Thank you, cuz you had relieved my deepest anguish, and let the anxiety arrested. 
I know, that in the end you will never let go of my hands.. Never had and never will.

I wanna be, as good as you so we can still holding hands in heaven.. 
Since I’m with you the bruises fade and the pain was disappear.. 
You came along and heal the pain I couldn’t endure anymore 
I’ll stay forever by your side, and my devotion was all yours.. 

I do wanna grow old with you, 
Lying in your hands till I sleep, wake up in the morning and sense the morning dew..With you..
There’s no such a humdrum life, when I’m with you.. 
I wanna grow old with you.. 

Tuesday 7 July 2015

A Simple Line : "Hello"



Heyhooooo, fun to be back here 😊

Okay, it’s been a longgggggg time I haven’t wrote on this blog, semacam udah lama banget gantung keyboard. Yeah, gue ngeblog sih tapi bukan disini.. Gue ngeblog di blog sebelah yang warnanya biru, saingan si blogger nih cuma versi mobile app nya lebih mumpuni, lebih kumplit dan lebih user friendly, a 1 app on the go and super ready to use. Ehhh ini gue lagi nulis di blogger tapi kok nyanjung-nyanjung blog sebelah sik.. my bad my bad LOL!πŸ˜†

Btw , soal pemakaian bahasa gue yang kadang campur aduk, maapin aja yak. Sebagai orang yang emang demen sama bahasa dan sastra etc, beginilah isi otak gue hehe.. si kadang-kadang (seringnya) random πŸ˜…πŸ˜

Jadi, setiap kali gue nulis panjang lebar, walaupun awalnya pake bahasa Indonesia, ga tau kenapa nanti tau-tau switch jadi bahasa Inggris. Tanpa disadari dan tanpa diniatin itu tuh terjadi begitu aja. Semuanya jadi kerasa lebih ngalir dan flowy.. Tanpa ada niatan dibuat-buat.. Ngga juga sok kebaratan or pengen dianggep "wah si anu bisa bahasa casciscus" ngga lah.. Kalian yang udah pada pinter dan berwawasan luas pastilah ngga akan mikir kesitu πŸ˜‰πŸ‘ŒπŸ»

Jadi ada yang seneng kalo gue nulis pake bahasa Inggris? Siapa mereka? Mereka adalah temen-temen expatriat Enz yang ada di Taiwan dan India. Jadi kadang mereka suka japri, dan nanya "what are you exactly mean on your latest post? I've tried to translate it using translator engine but still not quite understand haha…"
Ya iyalahhhh, SECARA gue suka pake bahasa gahoel, mana ada "bingits" atau "keleus" di entry data vocab bahasa Indo di gugel trenslet coba wkwkw πŸ˜‚πŸ˜‚

So selain faktor “tau tau begitu”emang ada benefit lain, jadi ngga 2 kali kerja buat nerjemahin ke mereka what I’m writing about hehe, kalo kata pepatah mah sekali dayung 2-3 pulau terlampaui hihi😘🚣🏻🚣🏻

Okay then, segini aja dulu intro untuk ngebangunin blog gue YANG INI dari mati surinya.
I would love to share what’s on my mind and really appreciated if you guys wanted to share your thought on the box belowπŸ‘‡πŸΌπŸ‘‡πŸΌ 
Yeps, that comment box fellas. Awaiting your voice on the box below ^_^
If you are to shy to share me your though, a simple line like “Hi” won’t hurt yes 😊

Welcome to my life, a deeper conversation with me. Which you might not have thought you've known me for years 😎

Monday 5 December 2011

The Toy I desired \(^_^)/

These are the toy
I always Wanted : Camera....

Kamera itu membekukan waktu, mengabadikan tawa riang menghadirkan nuansa dan mencairkan semua darah2 berisi ide dan memberi nyawa pada percikan jutaan warna